Sistem akuntansi tidak dapat dilepaskan dari definisi akuntansi sebagai
alat komunikasi bisnis. Fess dan Warren (1990: Glossary-1) menyatakan sistem
akuntansi adalah sistem yang dapat menyajikan informasi untuk digunakan dalam
hubungan bisnis dan pelaporan kepada pemilik, kreditor, dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan.
Perkembangan akuntansi ditandai dengan adanya seorang
yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494. Sistem akuntansi yang berlaku di
Indonesia awalnya adalah sistem akuntansi Belanda. Sistem ini lebih dikenal
dengan sistem tata buku. Setelah pada tahun 1950-an perusahaan milik Belanda
dinasionalisasi dan modal asing mulai masuk. Sistem yang berkembang saat ini
ada dua yaitu sistem Belanda (Sistem Continental) dan Amerika serikat (Sistem
Anglo Saxon). Sejak saat itu muncullah dualisme sistem akuntansi di Indonesia
Sekitar tahun 1642, praktik akuntansi di Indonesia
dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda. Praktik akuntansi di Indonesia
dapat di temui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan
Amphioen Socitey yang berkedudukan di Jakarta. Belanda memperkenalkan sistem
pembukuan berpasangan (Double-entry book keeping) yang dikembangkan oleh lucas
Pacioli. Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun
1942-1945. Tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu
Prof. Dr. Abutari. Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan selama era
setelah kemerdekaan (1950-an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih
didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda.
Daftar Pustaka
http://sumut.kemenag.go.id/
Fess dan Warren.sistem akuntansi.1990/www.ksap.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar