Perbedaan Translasi dengan Konversi
Nama
Kelompok :
Deni Aulia ( 21212826 )
Dian Setyaningrum ( 22212041)
Kelas
: 4EB13
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
Translasi
mata uang asing adalah proses penyajian ulang informasi laporan keuangan dari
satu mata uang ke mata uang lainnya. Sedangkan konversi antar mata uang asing
adalah pertukaran fisik antara satu mata uang ke mata uang lainnya.
Isu kurs dikombinasikan dengan
berbagai methode translasi yang dapat digunakan dan perlakuan “Laba/Rugi”
translasi yang berbeda membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari
satu perusahaan ke perusahaan lain atau perusahaan yang sama dalam periode yang
berbeda menjadi hal yang sulit.
Adapun alasan untuk
melakukan translasi adalah (Choi, Frost, dan Meek, 1999):
1. Untuk mencatat
transaksi- transaksi mata uang asing
2. Untuk melaporkan
hasil aktivitas cabang dan anak perusahaan di luar negeri
3. Untuk melaporkan hasil-hasil
operasi independen di luar negeri.
Terdapat
alasan lain dilakukannya translasi mata uang asing, diantaranya :
1.
Perusahaan dengan kegiatan operasional di luar negeri yang signifikan
mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang informasi laporan kepada
pembaca mengenai operasional perusahaan secara global sehingga diperlukan
adanya penyamaan mata uang.
2. Berkomunikasi dengan peminat
saham asing. Perusahaan yang melakukan translasi merupakan perusahaan yang
dalam bentuk usaha terbuka sehingga laporan keungan dapat dibaca oleh
masyarakat umum dengan mudah , sehingga dengan laporan keuangan yang sudah
dikonversikan maka akan merangsang investor untuk menanam saham pada
perusahaan.
3.
Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang.
4.
Mencatat transaksi mata uang asing. Transaksi dalam mata uang asing
terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan
pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan
meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing.
5.
Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan yang
memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan
secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari
anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan. Translasi tidak
harus dibuat oleh perusahaan induk, anak perusahaan dapat membuat laporan
keuangan sesuai dengan mata uang yang digunakan perusahaan induk. Namun
apabila perusahaan tersebut merupakan perusahaan tunggal (tidak memiliki anak
perusahaan) maka perusahaan tersebut harus mengkonversi nilai nominal atas
transaksi – transaksi dengan metode translasi yang berbeda.
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing:
- Penangguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang
domestic dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan
dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang local yang dihasilkan dari
entitas asing. Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah
sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
- Penangguhan dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian
translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos
neraca terkait, terutama yang terkait dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi
selama umur aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara
yang sama dengan beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama
sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.
- Penangguhan parsial
Keuntungan
dan kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah
terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan, hal ini
semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya
perubahan kurs.
- Tidak ditangguhkan
Mengakui
keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin.
Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun berjalan
akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan
fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai
tukar.
Keuntungan dan kerugian translasi
ini mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi dalam mata uang
domestic dan harus diakui.
Metode Translasi Mata
Uang Asing:
Perusahaan yang
beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan
laporan keuangannya dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik. Metode
translasi ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Metode
Kurs Tunggal
Kurs
terkini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar.
Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan
menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui.
Umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar
yang tepat untuk periode tersebut. Metode kurs kini mengansumsikan bahwa
seluruh aktiva dalam mata uang lokal menghadapi resiko nilai tukar karena kurs
nilai kini mengubah seluruh aktiva kini luar negeri setiap terjadi perubahan nilai
tukar. Dengan mentranslasikan seluruh saldo dalam mata uang asing dengan
menggunakan kurs kini menghasilkan keuntungan dan kerugian translasi setiap
kali terjadi perubahan kurs nilai tukar.
2. Metode
Kurs Berganda
Metode
ini menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam
proses translasi. Metode ini terbagi atas tiga metode yaitu :
a. Metode
Kini – non kini (lancar-tidak lancar)
Aktiva
lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam
mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan
kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos-pos
pelaporan laba rugi (kecuali depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar
kurs rata-rata yang berlaku. Beban depresiasi dan amortisasi ditrasnalasikan
sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh. Metode ini
tidak mempertimbangkan unsur ekonomis.
b. Metode
Moneter – Non Moneter
Menggunakan
skema klasisifikasi neraca untuk menentukan kurs klasifikasi transalasi yang
tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini.
Pos-pos non moneter, aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan
investor ditranslasikan dengan menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba
rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan konsep
kini-nonkini. Metode ini akan mendistorsikan marjin laba karena menandingkan
penjualan berdasarkan harga dan kurs translasi kini dengan biaya penjualan yang
diukur sebesar biaya perolehan dan kurs translasi historis.
c. Metode
temporal
Translasi
mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai
tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan
hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing
menyebabkan pengukuran ualang dominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian
sesungguhnya. Kas diukur bedasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca.
Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang diperkirakan akan diterima
atau akan dibayarkan pada saat jatuh temponya. Aktiva dan kewajiban lain-lain
diukur sebesar harga utang saat pos-pos tersebut diakuisisi atau terjadi (harga
historis). Namun demikian, beberapa pos diukur sebesar harga yang terjadi per
tanggal laporan keuangan (harga kini), seperti persediaan berdasarkan aturan
mana yang lebih rendah antara biaya perolehan atau harga pasar.
Perbedaan Translasi dan Konversi
Perbedaan antara
translasi dan konversi adalah translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter,
misalnya pada sebuah necara yang dinyatakan dalam mata uang pound Inggris
disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen
mata uang dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada
transaksi akuntansi atas pertukaran tersebut yang terjadi. Konsep translasi mata uang asing analogis dengan
penerjemahan sebuah buku dari bahasa inggris ke dalam bahasa indonesia. Sedangkan
konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik yang terjadi dan ada transaksi
terkait yang terjadi.
Saldo-saldo
dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestic
berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang
yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang Negara dagang utama dibeli
dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi
yang canggih, para pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata uang lainnya,
kalangan usaha, para individu, dan pedagang professional.
Transaksi
mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang
dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam
waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk
perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan
ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Transaksi pada pasar
forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan
jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan.
Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs
spot.
Transaksi
swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau
pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering
memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga
yang lebih tinggi di suatu Negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi
diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta
asing.
Contoh dari Konversi mata uang asing misalnya :
Seorang warga negara AS yang berlibur di
Indonesia akan mengkonversi dollar ke dalam
rupiah jika ia ingin membeli produk dijual di Indonesia yang dinyatakan
dalam rupiah.
Contoh dari Translasi mata uang asing yaitu:
Dalam
era perdagangan global saat ini, banyak perusahaanperusahaan yang memiliki
operasi di luar negeri dengan mata uang yang berbeda dari mata uang perusahaan
induknya. Untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasi perlu memakai mata uang
yang homogen. Untuk itu perlu ditentukan satu mata uang tunggal dan mata uang asing
yang dimiliki anak perusahaan harus dilakukan proses penyajian kembali ke dalam
mata uang yang telah ditentukan tersebut. Proses inilah yang dikenal dengan istilah translasi. Istilah dalam translasi mata uang asing
- Konversi, merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
- Kurs kini, merupakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang relevan.
- Posisi aktiva bersih yang beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan di translasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
- Kontrak pertukaran forward,merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
- Mata uang fungsional, merupakan mata uang utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah mata uang Negara dimana perusahaan itu berlokasi.
- Kurs histories, merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
- Mata uang pelaporan, merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
- Kurs spot, merupakan nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
- Penyesuaian translasi, merupakan penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
- Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi. Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva.
- Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
- Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan.
- Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkat yang berlaku sekarang.
- Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
- Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatu Negara, mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan.
- Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang menggunakan mata uang asing sebagai unit pengukuran.
- Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang fungsional perusahaan.
- Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain dengan menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut.
- Operasi luar negri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang (1) dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan metode ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam mata uang asing selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor.
- Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
- Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh suatau perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakan kasnya.
- Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
- Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan; mata uang pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar negeri.
- Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima sejumlah unit mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan.
- Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
- Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu piutang tertagih.
- Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
- Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan pelapor.
- Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
- Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
Daftar Pustaka
Sari, Diana. 1999. Translasi
Mata Uang Asing:Jurnal Akuntansi
Tan, Yuliawati. 2001. Mata
Uang Fungsional sebagai Mata Uang Pelaporan dan Pencatatan sesuai PSAK 52 :
Volume 10 No. 1
https://andamifardela.wordpress.com/2011/05/11/translasi-mata-uang-asing/